Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Belajar Pemrograman Secara Otodidak (Review Dicoding)

Ingin belajar pemrograman tapi tidak punya background IT? lalu masih kebingungan?

Tidak perlu bingung! Saat ini perkembangan teknologi sedang berkembang pesat. Sehingga sangat tepat jika anda ingin mulai belajar pemrograman.

Perlu anda diketahui, siapapun anda, apa pekerjaan anda, apa background pendidikan anda, itu bukan masalah yang menghalangi anda untuk mulai belajar pemrograman.

Faktanya banyak orang diluar yang berpindah karir menjadi seorang programmer. Artinya siapapun bisa mulai belajar pemrograman dan menjadi seorang programmer profesional.

Lalu apakah bisa belajar pemrograman secara otodidak?

Sangat bisa! Karena faktanya orang-orang seperti Bill Gates, Steve Wozniak, mereka belajar pemrograman secara mandiri atau otodidak. Sebuah survey juga mengatakan demikian, dimana sekitar 69% dari 50 ribu programmer belajar secara mandiri.

Walalupun demikian, untuk belajar teknologi anda harus mulai bertekad agar konsisten belajar sekaligus praktik. Hal ini dikarenakan teknologi terus berkembang dan berubah setiap tahunnya.

Oleh karena itu anda harus terus belajar bahasa pemrograman baru setiap tahun untuk menguasainya. Sehingga anda tidak ketinggalan teknologi terbaru sejalan dengan karir pilihan anda.

Waduh sulit ya untuk menjadi programmer?

Tidak perlu khawatir, selama anda konsisten dan rajin belajar, anda bisa menjadi programmer hebat.

Bagaimana caranya? Yuk baca terus artikelnya.

Apa Itu Pemrograman?

Cara Belajar Pemrograman Secara Otodidak
Photo by Mohammad Rahmani on Unsplash

Sebelum melangkah untuk belajar pemrograman, anda perlu mengetahui beberapa istilah yang mungkin sering anda dengar.

Ya! anda harus tahu apa itu pemrograman dan apa itu coding.

Pertama, pemrograman atau programming adalah suatu proses atau kegiatan menulis dan menguji sebuah program yang akan dibuat agar sesuai dengan apa yang diinginkan.

Selanjutnya apa itu coding?

Coding merupakan salahsatu kegiatan menulis barisan kode atau skrip menggunakan bahasa pemrograman.

Jadi, bedanya programming dan coding terletak dari cakupan kegiatannya. Jika programming adalah kegiatan menulis dan menguji untuk membuat sebuah program sedangkan coding adalah kegiatan menulis skrip dengan menggunakan bahasa pemrograman.

Jenis-Jenis Programmer

Setelah mengetahui perbedaan dari programming dan coding, sekarang lanjut membahas jenis-jenis programmer.

Mengapa anda harus tau apa saja jenis programmer? Karena setiap programmer memiliki bidang kompetensi atau kemampuan yang berbeda.

Mengapa bisa berbeda? Karena setiap jenis programmer memiliki keahlian khusus dibidang yang ditekuninya masing-masing.

Hal ini karena para programmer berfokus pada satu bidang tertentu. Sehingga mereka tidak bisa mempelajari bahasa pemrograman lain yang diluar dari bidang yang digelutinya.

Sama halnya dengan anda yang ingin menjadi programmer. Anda harus mempelajari jenis-jenis programmer, apa yang mereka buat, teknologi dan bahasa pemrograman apa saja yang digunakan, sehingga nantinya anda bisa menentukan mau menjadi programmer apa? dan harus mulai belajar darimana?

Untuk menjawab itu, saya akan membahasnya satu-persatu.

1. Web Developer

Jenis programmer yang populer saat ini adalah Web Developer. Seorang Web Develpoer bertanggung jawab untuk merancang sebuah website mulai dari membuat tampilan supaya menarik dan membuat supaya website berfungsi dengan baik.

Dengan begitu, jika anda ingin menjadi seorang Web Developer, anda memiliki tanggung jawab penuh dalam mengelola sebuah website.

Namun, karena kompleksnya membangun dan memelihara sebuah website. Maka, profesi web developer ini dibagi-bagi lagi menjadi beberapa jenis sesuai tugas dan keahliannya. Yaitu:

  • Front End Web Developer — Bertugas untuk membuat tampilan website agar menarik dan fiturnya berfungsi dengan baik saat diakses pengunjung. Adapun seorang Front End Web Dev perlu menguasai HTML, CSS, dan JavaScript.
  • Back End Web Developer — Bertugas dibelakang layar untuk memastikan antara website dengan server berfungsi dengan baik. Biasanya seorang Back End mengelola database dan API dan bekerja bersama Front End Web Dev. Adapun teknologi dan bahasa pemrograman yang dipakai oleh Back End adalah PHP, Node.Js, MySQL, dll.
  • Full Stack Web Developer — Multitalent yang bertugas didepan dan dibelakang layar. Seorang Full Stack Web Dev harus memiliki kemampuan seorang Front End dan Back End. Artinya seorang Full Stack Web Dev harus menguasai teknologi dan bahasa pemrograman diatas.

2. Android Developer

Selanjutnya yang sedang hangat juga ada profesi Android Developer. Profesi ini banyak dicari oleh perusahaan karena saat ini pengguna Android mendominasi pasar smartphone dunia.

Perlu diketahui seorang Android Developer harus mempelajari bagaimana proses pembuatan aplikasi Android.

Jika anda ingin menjadi seorang Android Developer, anda harus menguasai teknologi dan bahasa pemrograman. Tidak hanya satu bahasa saja, ada beberapa bahasa pemrograman saat ini yang digunakan untuk membuat aplikasi android seperti Java, Kotlin, dan Flutter.

3. iOS Developer

Mirip dengan Android Developer, seorang iOS developer bertugas untuk membuat aplikasi. Namun, aplikasi ini didesain khusus untuk iPhone, iPad, macOS, dan produk Apple lainnya.

Karena seorang iOS Developer ini sangat khusus, maka bahasa pemrograman yang dipelajarinya pun khusus yakni Swift. Ada beberapa bahasa lain yang digunakan untuk membuat aplikasi iOS namun biasanya digunakan oleh seorang Mobile App Developer.

4. Mobile App Developer

Mirip dengan Android Developer dan iOS Developer, seorang Mobile App Developer memiliki tugas untuk membuat aplikasi khususnya aplikasi mobile untuk smartphone dan tablet terlepas dari apapun itu sistem operasinya.

5. Multi Platform App Developer

Sesuai namanya, seorang Multi Platform App Developer merupakan seorang yang multi talent karena memiliki spesialisai dalam merancang dan membangun aplikasi diberbagi sistem operasi dan web.

Saat ini bahasa programan yang populer digunakan oleh Multi Platform App Developer adalah Dart dengan framework Flutter-nya.

6. Machine Learning Developer

Berkembangnya teknologi saat ini tertutama dibidang Artificial Intelligence (AI) membuat profesi ini semakin digemari. Berita tentang metaverse juga membuat profesi ini makin dicari perusahaan besar.

Adapun tugas dari seorang Machine Learning Developer adalah merancang sebuah model atau program menggunakan data yang kemudian digunakan untuk menciptakan program yang terotomatisasi.

Adapun salahsatu teknologi dan bahasa pemrograman yang dipakai seorang ML Developer adalah TersorFlow dan Python.

Itulah beberapa jenis programmer sesuai dengan spesialisasinya. Anda tertarik menjadi yang mana? Jika sudah memilih, saya akan menjelaskan bagaimana cara belajar pemrograman secara otodidak.

Cara Belajar Pemrograman Secara Otodidak

Untuk pemula yang ingin mempelajari seputar pemrograman, khususnya yang ingin belajar secara mandiri mungkin masih banyak yang kebingungan bagaimana cara belajarnya.

Oleh karena itu saya akan memberikan tips belajar bagai mana cara untuk mempelajari pemrograman khususnya untuk pemula yang tidak memiliki background IT dan umumnya untuk semuanya.

Belajar Pemrograman Otodidak
Photo by Lagos Techie on Unsplash

Berikut ini 3 cara belajar pemrograman secara otodidak:

1. Menentukan Apa yang Mau Dipelajari

Langkah pertama sebelum anda mulai belajar adalah memilih bidang atau spesialisasi yang anda inginkan. Tujuannya adalah agar anda bisa menentukan apa saja teknologi dan bahasa pemrograman yang dibutuhkan dan wajib anda kuasai.

Jika anda bingung, silahkan anda sesuaikan dengan minat atau alat pendukung pembelajaran yang anda miliki.

Misal, anda suka mengoprek aplikasi Android. Anda bisa mencoba belajar menjadi seorang Android Developer. Atau jika anda hanya memiliki laptop dengan RAM 2GB sehingga tidak bisa menginstall tools yang diperlukan seorang Android Developer, anda bisa memilih menjadi Web Developer. Karena seorang Web Developer tidak membutuhkan tools yang berat.

Begitu seterusnya, silahkan dipertimbangkan.

2. Memilih Platform Belajar

Untuk pemula biasanya masih kebingungan untuk mulai dari mana lalu apa saja yang harus dipelajari.

Jika anda mengalami hal yang sama, maka anda harus mencoba mencari platform untuk belajar pemrograman yang sudah menyediakan struktur atau alur pembelajaran yang sesuai dengan minat anda.

Disini saya merekomendasikan Dicoding. Dicoding merupakan sebuah website yang menyedikan pembelajaran pemrograman secara terstruktur sesuai dengan kurikulum terbaru dan tersertfikasi.

Anda bisa memilih Dicoding juga untuk menemani anda dalam mempelajari bahasa pemrograman.

3. Mulai Belajar dan Praktek

Setelah memilih platform belajar, selanjutnya anda bisa mulai belajar!

Kuatkan tekad untuk belajar secara konsisten, jika mengalami kesulitan silahkan tanyakan di forum-forum programmer. Jangan lupa untuk praktek setelah selesai mempelajari sesuatu. Karena kunci untuk menjadi seorang programmer adalah belajar konsisten dan problem solving.

Belajar Coding Bersertifikasi di Dicoding

Jika anda serius untuk belajar pemrograman dan berkarir sebagai seorang programmer, maka anda harus belajar sesuai dengan kurikulum terbaru. Anda juga membutuhkan sertifikasi sebagai bukti bahwa anda seorang programmer yang kompeten.

Untuk itu, saya merekomendasikan Dicoding kepada anda karena Dicoding merupakan platform belajar pemrograman terpercaya dengan kurikulum industri dan tersertifikasi.

Belajar Coding Bersertifikasi di Dicoding
Photo by Me

Kenapa harus belajar pemrograman di Dicoding? Simak review saya selama belajar di Dicoding berikut ini.

8+ Fitur Unggulan Dicoding

Pertama, alasan saya memilih Dicoding untuk menemani belajar pemrograman adalah fiturnya yang lengkap. Adapun fitur-fitur yang disediakan di kelas Akademi Dicoding adalah sebagai berikut.

1. Learning Path

Fitur paling penting terutama untuk anda yang masih kebingungan untuk mulai belajar pemrograman dari mana? Yaitu Learning Path atau Alur Pembelajaran.

Pada Learning Path Dicoding, anda bisa memilih berbagai spesialis programmer yang ingin anda tekuni. Yaitu:

Didalam setiap Learning Path sudah tersedia jalur belajar mulai dari kelas pemula, menengah, sampai mahir. Jadi anda tidak perlu pusing lagi mencari roadmap belajar pemrograman. Semuanya sudah tersedia sesuai kurikulum terbaru Dicoding.

2. Belajar dengan Studi Kasus

Belajar pemrograman di Dicoding lebih mudah dipahami. Setiap materi yang diberikan biasanya selalu dibarengi dengan contoh pengaplikasian (studi kasus).

Misal saya belajar tentang Session Strorage, selain dijelaskan apa itu Session Storage, bagaimana sintaks dan cara menggunakannya, diajarkan juga cara membuat programnya sesuai contoh.

3. Forum Diskusi

Saat belajar coding lalu anda menemukan kesulitan atau bingung dengan sintak yang sedang dipelajari, anda bisa bertanya melalui forum diskusi yang tersedia pada setiap materi yang sedang dipelajari.

4. Submission

Jika biasanya diplatform belajar coding atau pemrograman online kita diberikan kuis diakhir materi untuk mengetes kemampuan, berbeda dengan Dicoding.

Selain memberikan kuis untuk mengetes pemahaman, ada juga Submission atau Tugas Akhir. Menariknya Submission ini dinilai oleh seorang Reviewer yang tentunya ahli dibidangnya.

Sehingga setiap selesai materi, anda akan langsung praktek membuat program untuk tugas akhir yang akan diperiksa untuk menentukan apakah anda lulus atau tidak.

5. Sertifikat

Fitur yang tidak kalah penting yaitu sertifikat kompetensi. Jika anda bekerja, tentu anda akan melampirkan bukti bahwa anda memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.

Dengan adanya sertifikat, anda akan lebih profesional dan kredibel. Tentunya sertifikat yang anda lampirkan pun harus sesuai standar industri.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, Dicoding memiliki sertifikat yang sesuai dengan standar industri!

6. Dicoding Event

Selain menyediakan materi belajar, Dicoding juga menyediakan Seminar dan Workshop Online/Offline. Dengan begitu anda bisa mengikuti Dicoding Event untuk mengupgrade skilks dan soft skills.

7. Dicoding Challenge

Selain event seperti seminar dan workshop, Dicoding juga selalu mengadakan Challenge berhadiah. Biasanya Dicoding juga bekerjasama dengan idustri terkait membuat sebuah kompetisi berhadiah Dicoding Points.

Dicoding Points ini bisa anda tukar menjadi reward atau hadiah, mulai dari smarthphone, headset, token sertifikasi, jaket, kaos, dll.

8. Dicoding Job

Mencari lowongan kerja lumayan ribet bukan?

Tapi anda tenang saja, Dicoding menyediakan platform khusus bernama Dicoding Job. Anda bisa mencari lowongan dan melamar pekerjaan langsung melalui platform ini.

9. Beasiswa

Karena Dicoding sudah dipercayai oleh beragam industri, maka tidak jarang Dicoding bekerjasama dengan para industri tersebut untuk memberikan beasiswa kelas belajar gratis. Hebat bukan?

Salahsatu contoh beasiswa yang diselenggarakan oleh Dicoding adalah IDCamp yang merupakan kepanjangan dari Indosat Ooredoo Digital Camp yang diadakan setiap tahunnya bekerjasama dengan Indosat.

Bagaimana, sangat lengkap bukan?

Perlu diketahui fitur yang saya sebutkan diatas belum semuanya. Namun yang saya sebutkan diatas adalah fitur-fitur yang menurut saya penting dan hanya dimiliki oleh Dicoding.

Jadi untuk mencoba semua fiturnya, anda bisa langsung mendaftar gratis di www.dicoding.com.

Kenapa Harus Belajar di Dicoding?

Anda bisa belajar pemrograman di platform manapun yang anda inginkan. Namun, jika anda menginginkan fasilitas sesuai yang saya sebutkan diatas, pilihannya hanya Dicoding.

Kenapa Harus Belajar di Dicoding
Photo by Me

Mengapa saya merekomendasikan anda untuk belajar di Dicoding?

Pertama, Dicoding menjadi salah satu platform belajar pemrograman dengan materi dan alur belajar yang lengkap dan selalu update.

Kedua, Dicoding memberikan fitur yang lengkap seperti yang saya jelaskan pada fitur unggulan Dicoding diatas.

Ketiga, Dicoding merupakan platform terbaik untuk belajar pemrograman bagi anda yang ingin berkarir di industri karena kurikulum pembelajaran dan sertifikat sudah sesuai industri.

Nah, itulah review saya mengenai Dicoding. Jika anda tertarik, anda bisa mencoba belajar pemrograman gratis dengan mendaftar langsung di website Dicoding.

Pertanyaan Umum yang Sering Ditanyakan

Sebagai penutup, saya akan menjawab beberapa pertanyaan terkait cara belajar pemrograman otodidak yang sering ditanyakan oleh pemula berikut ini.

Jelaskan apa itu belajar pemrograman?

Belajar pemrograman atau programming adalah suatu proses atau kegiatan belajar untuk menulis dan menguji sebuah program yang akan dibuat agar sesuai dengan apa yang diinginkan.

Langkah awal belajar bahasa pemrograman?

Menentukan bidang yang ingin ditekuni atau ingin diplejari lalu cari platform untuk belajar bahasa pemrograman yang terstruktur.

Apa saja aplikasi pemrograman?

Ada banyak sekali aplikasi yang digunakan untuk coding yaitu sebagai berikut:

  • Visual Studio Code.
  • Sublime Text.
  • Atom.
  • Eclipse.
  • Geany.
  • GEdit.
  • Brackets.
  • dan masih banyak lagi.

Apakah belajar pemrograman itu susah?

Tidak. Asal anda mau belajar dan menekuninya dengan baik, karena belajar pemrograman itu harus konsisten disertai praktek, tidak bisa instan.