Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Esai Bahasa Indonesia: Urgensi Kurikulum Baru di Era Persaingan Global

Urgensi Kurikulum Baru di Era Persaingan Global

Oleh: M. Haulul Azkiyaa


Siapa yang tidak ingin sukses? Tentu semuanya ingin sukses seperti orang-orang diluar sana. Saat ini orang-orang juga berlomba menggapai pendidikan tinggi agar bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan gaji besar. Hal ini terjadi tentu karena mereka ingin sukses khususnya finansial. Namun, perkembangan teknologi yang begitu cepat di era digital ini membuat persaingan sumber daya manusia juga semakin ketat. Tidak sedikit orang yang mendapat gelar pendidikan tinggi namun akhirnya tetap saja menganggur dan jauh dari kata sukses.

Berbicara tentang pendidikan, kebanyakan orang menganggap pendidikan tinggi itu tidak penting. Mereka bilang kesuksesan tidak ditentukan dari tingginya pendidikan mereka. Tentu saja tidak ada yang bisa membantah hal ini, karena faktanya tidak sedikit orang dengan title sarjana tetapi mereka menganggur. Jika faktanya seperti itu, maka yang harus diubah terlebih dahulu adalah mindset-nya. Bagaimanapun pendidikan merupakan jalan sukses yang harus dilalui untuk menghadapi persaingan global di masa mendatang.

Sekali lagi, memang benar banyak orang bertitel sarjana menganggur. Namun, kita harus jernih melihat titik permasalahannya. Perlu diketahui ternyata banyak orang bertitel sarjana menganggur karena skill-nya tidak sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Kemudian kebanyakan dari mereka juga belum memiliki kompetensi yang sesuai standar saat ini, sehingga mereka tergeser oleh SDM lain yang lebih unggul yang dibutuhkan industri.

Jika permasalahannya seperti ini, maka kembali lagi pada pemerintah selaku pembuat regulasi. Pemerintah harus memperhatikan kualitas pendidikan saat ini dengan lebih intensif. Hal ini harus menjadi prioritas pemerintah jika ingin kedepannya bangsa Indonesia mampu bersaing dengan SDM global. Maka diperlukan kurikulum baru yang sesuai dengan standar global saat ini, jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama seperti dulu, dimana mata pelajaran TIK dihapus pada kurikulum 2013 yang kemudian saat covid-19 muncul, SDM kita belum siap dengan hadirnya era digital dimana semua hal dilakukan secara daring dengan menggunakan teknologi. Bahkan munculnya covid-19 ini juga membuat banyak pengangguran lagi, karena industri mulai beralih ke penggunaan teknologi yang notabene SDM kita belum siap dengan hal itu.

Oleh karena itu perhatian pemerintah sangat dibutuhkan, karena dengan adanya upaya yang dilakukan pemerintah saat ini dalam meperbaiki kualitas pendidikan akan berdampak besar kedepannya. Hadirnya kurikulum 2022 yang baru yang digagas pemerintah saat ini harus kita kawal. Bagaimanapun ini merupakan upaya yang baik dari pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Harapannya upaya ini dapat terlaksana dengan baik sehingga kedepannya sekolah-sekolah tinggi di Indonesia bisa mencetak generasi baru yang mampu bersaing dengan SDM global.