Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Sistem Gerak Manusia - Otot, Rangka, Tulang, Sendi

Sistem Gerak Manusia -  Otot, Rangka, Tulang, Sendi, dan Kesehatan Sistem Gerak

Sistem gerak manusia adalah materi yang mencakup otot, tulang/rangka, serta sistem persendian. Materi ini cukup penting karena sering muncul pada soal ujian. Oleh karena itu saya sudah merangkum beberapa materi penting terkait dengan sistem gerak pada manusia berikut ini.

Sistem gerak pada manusia terbagi menjadi dua sistem yaitu sistem gerak aktif dalam hal ini otot dan sistem gerak pasif yaitu rangka atau tulang.

Sistem Gerak

Otot atau yang disebut daging dalam istilah sehari-hari, merupakan sistem gerak aktif karena otot lah yang menggerakkan bagian rangka atau tulang. Otot sendiri terdiri dari berbagai sel-sel otot yang mampu untuk mengerut (kontraksi) dan mengembang kembali (relaksasi).

Jenis-Jenis Otot

Ada beberapa jenis otot yang harus kita ketahui yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Adapun perbedaan ciri-ciri dari setiap otot tersebut adalah sebagai berikut:

KriteriaOtot PolosOtot LurikOtot Jantung
Bentuk
Otot polos
Otot Lurik
Otot Jantung
IntiSatu ditengahBanyak ditepiBanyak ditengah
KerjaTidak sadarSadarTidak sadar
LetakOrgan dalam seperti sistem pencernaanMenempel pada rangka/tulangOrgan jantung

Kerja Otot

1. Otot Antagonis

Otot antagonis adalah otot yang berhubungan kerjanya menimbulkan efek gerak berlawanan. Maksudnya jika otot yang satu berkontraksi maka otot yang lain akan berelaksasi. Ada beberapa istilah lagi dalam kerja otot antagonis, yaitu:

  • Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan). Contoh kerja ini ada pada otot bisep dan otot trisep pada lengan.
  • Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan). Contoh cara kerja ini ada pada ada tangan saat sejajar bahu dan tangan pada sikap sempurna.
  • Depresor (kebawah) dan elevator (ke atas) . Contoh cara kerja depresor dan elevator adalah saat kepala menunduk ke bawah dan saat kepala menengadah ke atas.
  • Suprinator (menengadah) dan pronator (melungkup). Contoh Oh kerja ini ada pada gerak telapak tangan menengadah dan menelungkup.

2. Otot Sinergis

Otot sinergis adalah otot yang hubungan kerjanya menimbulkan efek gerak searah. Contoh dari otot sinergis diantaranya otot pronator teres dan otot pronator kuadratus atau otot-otot antar tulang rusuk yang bergerak searah ketika bernapas.

Rangka atau Tulang

Rangka atau tulang merupakan alat gerak pasif dikarenakan tulang merupakan tempat menempelnya otot yang di mana otot adalah alat gerak aktif. Selain itu tulang juga berfungsi untuk memberi bentuk pada tubuh, melindungi organ-organ bagian dalam, dan merupakan tempat sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah.

Tulang juga dibagi atau dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan penyusunnya diantaranya:

1. Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan banyak mengandung zat perekat kolagen dengan sedikit zat kapur yang menyebabkan tulang rawan bersifat lentur dan elastis. Tulang rawan ini tersusun dari sel-sel tulang rawan/kondrosit, matriks/kondrin, kolagen/zat perekat, dan sedikit zat kapur. Tulang rawan terletak pada bagian tertentu seperti pada persendian tulang, ujung hidung, dan daun telinga.

Tulang rawan terdiri dari:

  • Kartilago hialin, kaya akan serabut kolagen, transparan, halus, elastis, dan kuat. Contohnya tulang iga dan tulang pada trakea (saluran pernapasan).
  • Kartilago fibrosa, bermatriks berkas-berkas kolagen. Contohnya tulang tempurung lutut.
  • Kartilago elastin, ber matriks berwarna kuning dan bercabang, plastik, dan tetap menjadi tulang rawan saat individu sudah dewasa. Contohnya daun telinga dan hidung.

2. Tulang Keras (Osteon)

Terbentuk berdasarkan proses osifikasi (perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang keras/tulang sejati. Tulang keras terbagi menjadi tiga bentuk utama yaitu:

  • Tulang pipa, bentuknya bulat panjang menyerupai pipa. Contoh: tulang paha, tulang lengan, tulang betis, tulang kering, dan tulang pengumpil.
  • Tulang pipih, bentuknya pipih. Contoh: tulang belikat, tulang bahu, tulang dada, tulang panggul, tulang rusuk, dan tulang-tulang yang membentuk tengkorak.
  • Tulang pendek, berbentuk tidak beraturan dan kecil. Contoh: tulang belakang dan tulang tulang yang membentuk telapak tangan serta telapak kaki.

3. Sendi

Hubungan antar tulang disebut persendian. Sendi digolongkan menjadi kedalam beberapa jenis, yakni sendi mati seperti pada persendian tulang tengkorak, sendi kaku seperti pada persendian antara tulang rusuk dan tulang dada, dan sendi gerak. Sendi gerak dapat dibedakan berdasarkan gerakannya sebagai berikut.

Macam-macam Sendi
  • Sendi peluru, sendi yang memungkinkan gerakan hampir ke segala arah. Contohnya: sendi antara tulang lengan atas dan bahu atau sendi antara tulang paha atas tas dan tulang panggul.
  • Sendi engsel, sendi yang hanya dapat melakukan gerakan satu arah layaknya engsel pada pintu. Contohnya: sendi pada siku dan lutut.
  • Sendi putar, sendi yang mampu melakukan gerakan memutar. Contohnya: sendi pada tulang leher.
  • Sendi pelana, sendi yang mampu melakukan gerakan kedua arah. Contohnya: sendi pada ibu jari.
  • Sendi luncur, sendi yang mampu melakukan gerakan ke depan, ke belakang, dan memutar. Contohnya: sendi pada skapula (tulang belikat) dan klavikula (tulang selangka).

Kelainan Pada Sistem Gerak

1. Kelainan Pada Otot

Ada beberapa kelainan pada sistem gerak otot, diantaranya:

  • Kram, yaitu kejang otot.
  • Atrofi, yaitu otot mengecil dan tidak kuat untuk digerakkan.
  • Tetanus, yaitu otot tegang secara terus menerus.

2. Kelainan Pada Tulang

Beberapa kelainan pada tulang diantaranya adalah sebagai berikut:

Gangguan pada persendian
  • Osteoporosis, yaitu keroposnya tulang.
  • Skoliosis, yaitu tulang belakang yang membengkok ke samping.
  • Lordosis, yaitu tulang belakang yang membengkok ke depan.
  • Kifosis, yaitu tulang belakang Yang membengkok ke belakang.

3. Kelainan Pada Sendi

Adapun beberapa contoh kelainan pada sendi yakni sebagai berikut:

  • Dislokasi, yaitu bergesernya sendi dari kedudukan awal.
  • Terkilir atau keseleo, yaitu tertariknya ligamen sendi karena gerakan tiba-tiba.
  • Ankilosis, yaitu sendi tidak dapat digerakkan.
  • Artritis, yaitu peradangan pada sendi.

4. Menjaga Sistem Gerak dengan Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat adalah segala perilaku atau gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan dan bertujuan untuk mencapai hidup yang lebih sehat jasmani dan rohani. Beberapa contoh pola hidup sehat untuk menjaga sistem gerak yang dapat diterapkan sehari-hari antara lain:

  • Mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi, dan bersih.
  • Melakukan olahraga secara teratur.
  • Meminum air putih yang cukup.
  • Bila perlu mengonsumsi buah-buahan dan vitamin pelengkap.
  • Menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, mengonsumsi, makanan beralkohol, narkoba, dan lain sebagainya.

Demikian rangkuman materi biologi tentang sistem gerak manusia. Dari materi ini kita bisa tahu jenis-jenis otot, cara kerja otot, rangka dan tulang, macam-macam tulang, sendi dan contohnya. Serta tips pola hidup sehat untuk menjaga fungsi sistem gerak tubuh kita. Semoga bermanfaat!

Sumber gambar:
Gambar 1.1 - Ilustrasi otot polos, lurik, jantung - freepik.com
Gambar 1.2 - Ilustrasi macam-macam sendir - gurpendidikan.co.id
Gambar 1.3 - Gambar kelainan pada tulang - pelajaran.co.id